Selasa, 09 Agustus 2016

LinkedIn Mendukung Millennial untuk Mengembangkan Personal Branding

Pada berbagai negara, termasuk Indonesia, lanskap industri energi kerja akan mulai didominasi sang generasi millennial. Sesuai data asal studi Talent Trends Study  tahun kemudian, generasi millennial akan menguasai 50% asal industri energi kerja global di tahun 2020. Generasi millennial membawa dinamika tersendiri kedalam lanskap industri menggunakan banyak sekali karakteristik dan  keunikan yg mereka bawa.
LinkedIn Mendukung Millennial untuk Mengembangkan Personal Branding
Sesuai LinkedIn Media lembaga: The State of Millennials yg dilakukan pada Hotel Mulia, Jakarta awal Agustus lalu, berkata galat satu ciri generasi millennial merupakan mereka lebih aktif pada mengejar kesempatan kerja di banding menggunakan generasi lainnya. Sesuai data berasal 2016 Talent Trends Study sang LinkedIn, 32% millennial menerima kesempatan interview pada dua sampai tiga perusahaan lainnya. Jumlah persentase ini melampaui persentase generasi sebelumnya: 14% buat generasi x serta 10% untuk generasi baby boomer. Menariknya 1/3 asal mereka menemukan pekerjaan melalui media umum. Kondisi ini serta ditambah dengan pasar persaingan terbuka mengakibatkan persaingan buat suatu kesempatan menjadi semakin menantang.

Persaingan ini jua terjadi pada kalangan perekrut. Pambudi Sunarsihanto, koordinator umum  Perhimpunan Manajemen Sumberdaya manusia (PMSM) Indonesia, berkata bahwa walaupun begitu poly tersedianya kandidat, buat mampu menerima kandidat berkualitas terbaik mereka harus berlomba antar satu sama lain serta kanal digital menjadi cara yang mereka manfaatkan buat “menjemput bola”.

Berkaca kepada karakteristik generasi millennial serta kebutuhan di industri, personal branding menjadi benang merah yang dapat menjembatani ke 2 hal tadi. Personal branding sebagai frekuwensi yg dapat mempertemukan perekrut dan  kesempatan karier menggunakan profesional yang sesuai dengan kebutuhan serta kekuatan masing-masing pihak, terlebih lagi Bila personal branding ditampilkan pada platfrom yang memang sebagai wadah para profesional pada dunia.

Dari data berasal Your Story @Work yg dilakukan oleh LinkedIn baru baru ini mengungkap bahwa 78% Produsen keputusan dalam proses rekrutmen selalu melihat profil LinkedIn milik kandidat mereka dan  73% berasal para pembuat keputusan tadi percaya bahwa kesan yg dibangun oleh seorang profesional di global online sama pentingnya dengan kesan pada dunia konkret.

Melihat berasal sisi mata perekrut, menurut Pambudi, personal branding memungkinkan seseorang buat menampilkan keunikan, karakteristik, sebagai akibatnya menambah nilai jual di mata perekrut serta membuka peluang profesional tadi untuk terhubung dengan lebih banyak kesempatan yang ada.

LinkedIn menjadi jaringan profesional terbesar pada dunia, memberdayakan generasi millennial dalam pengembangan karier, menyampaikan kanal bagi mereka untuk bisa membangun personal branding secara online serta terhubung dengan banyak sekali kesempatan. LinkedIn membantu millennial buat mampu belajar, membangun jaringan profesional, tergabung pada sebuah komunitas profesional, dan  menampilkan kemampuan, pengalaman, dan  prestasinya kepada profesional pada seluruh global.

Hal ini bukanlah konsep semata. Mewakili generasi millennial, Mohamad Ario Adimas yang sekarang telah menjabat menjadi Division Head Integrated Marketing Communication Indosat Ooredoo, membuktikannya dengan menceritakan wacana kisahnya dalam memanfaatkan LinkedIn buat pengembangan kariernya.

Senada menggunakan Dimas, hal yang sama pula dialami oleh millennial lainnya di semua global. Sesuai akibat 2016 Talent Trends Study dari LinkedIn, 64% berasal generasi millennial mengatakan bahwa LinkedIn berdampak positif terhadap karier mereka. Persentase ini di atas generasi sebelumnya, karena hanya 56% berasal generasi baby boomer yang berkata hal demikian dan  21% generasi millennial menemukan pekerjaan melalui LinkedIn (hanya 16% asal generasi baby boomer yang berkata demikian).

Sumber : Chip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar